ad1
Pengusaha Aghnia Nabila Berbisnis Risoles Dimana Saja
Wanita Idaman
November 08, 2023
Pengusaha Aghnia Nabila, gadis cantik yang sukses berkat bisnis sederhana. Bahkan kamu juga bisa menirunya nanti di rumah. Apa sih bisnisnya? Siapa kah dia, dialah Agnian Nabila, meski berstatus mahasiswi semester enam di Fakultas Hukum Universiats Padjajaran, dia tak berhenti berusaha.
Meski ia tercatat aktif mengikuti kegiatan senat di kampunsnya. Nabila memang tercatat aktif di BEM sebagai kader pengembangan sumber daya manusia.
Dia tercatat memenangkan Young Caring Professional Award berkat kewirausahaannya. Usia muda tak menghalangi bisnisnya. Gadis kelahiran Bandung, 5 Desember 1991 ini, memulai dari sekedar apa hobinya. Yaitu membuat makanan menjadi hobi sekaligus bisnisnya.
Dia tercatat memenangkan Young Caring Professional Award berkat kewirausahaannya. Usia muda tak menghalangi bisnisnya. Gadis kelahiran Bandung, 5 Desember 1991 ini, memulai dari sekedar apa hobinya. Yaitu membuat makanan menjadi hobi sekaligus bisnisnya.
Bisnis Risoles
Dia mengaku suka makan. Jadi ia pun memutuskan berbisnis dibidang makanan yaitu risoles. Mungkin terdengar sepele, namun, dia menjalani itu dengan keseriusan.
"Saya sangat suka makan, jadi saya memutuskan untuk bisnis di bidang makanan," jelas Aghnia, yang kala itu ditemui oleh pewarta Kompas Female, kala itu, ia tengah di sela- sela kompetisi bernaman Young Caring Professional Award 2012 (YCPA) di Djakarta Theater, Jakarta.
Bermodal kecintaan akan memasak. Dia mulai iseng membuat risoles keju yang awalnya dipesan oleh teman- teman di kampus. Lama ke lamaan, bisnis ini jadi serius, bukti keseriusannya ialah keberanian Aghnia untuk membuka outlet sendiri.
Namanya L'Risoles, tempatnya di Bandung, dalam perjalanan ia memanfaatkan sistem reseller. Jadilah ia memiliki total lima reseller awalnya, dimana dalam sebulan dia bisa meraup angka hingga 30 juta.
Tak berhenti ia lantas mengambil pegawai mereka yang tak punya pekerjaan. Total ada empat pegawai baru saat itu. Selain sibuk membesarkan L'Risoles ia tak lupa pada tugasnya sebagai mahasiswa serta aktifis kampus.
Salah satu sumbangsihnya pada Unpad ialah menjadi salah satu pendiri HIPMI Perguruan Tinggi Unpad. Dia sendiri berdiri sebagai ketua divisi kewirausahaan. Ini wujud kepeduliaanya kepada generasi muda jelasnya.
Ternyata sosok cantik ini lahir dari keluarga berdarah pengusaha tulen. Namun, Nabila bukanlah tipikal gadis suka menghabiskan uang. Dia justru ingin mencari uang sendiri. Sebelum berjualan risoles dia bercerita pernah menjajal bisnis lainnya.
Dia pernah berbisnis pulsa. Hanya saja diantara semuanya belum ada yang bisa nyantol seperti usaha risolesnya. Meski sukses menjadi pengusaha risoles tidak ada dalam benaknya. Semuanya berawal dari bekal yang dibawakan mamah, jelasnya.
Teman- temannya suka mencicipi bekalnya ini. Biasalah masa- masa sekolah yang saling berbagi jajanan satu geng. Dari sekedar bagi- bagi lantas dia dimintai menjualnya. Gayung bersambut ia menyanggupi untuk menerima pesanan.
Tanggapan positif atas jajanan gorengan tersebut. Meski mereka entah tau atau tidak kalau kali ini Nabila memasaknya sendiri. Ini berlangsung pas masa SMA hingga berlanjut terus. Meski masihlah berstatus SMA dia langsung tanggap untuk menjadikan ini bisnis beneran.
Dia tak segan meminjam beberapa rupiah pada ayahnya. Ini lantas ia jadikan modal tempat dan membuat logo sendiri. Inilah asal mula bisnis L'Risoles yang bermodal 5 jutaan di tahun 2009. Sampai di kampus ia masih betah menjalankan bisnisnya.
Tak sedikitpun mengganggu nilai- nilanya. Tidak ada metoda khusus untuk 'bagaimana cara berbisnis sambil berkuliah'. Untuknya yang terpenting ialah fokus menjadi kunci utamanya. "Fokus, kunci utamanya," jelasnya kemabli. Ia sendiri bukanlah tipe yang mundur dari tantangan.
Termasuk soal pendidikan, tak mau berhenti, dia tetap berbisnis sambil kuliah. Untung jualan risoles awalnya cuma Rp.500 ribu, lantas terus tumbuh, ia tercatat menghasilkan Rp.25- 28 juta. Padahal jika dihitung kala itu dagangannya barulah empat tahunan.
Ia sendiri tak mau muluk- muluk di bisnisnya. Semuanya dijalankan apa adanya memanfaatkan sistem reseller. Tak mau diwaralaba? Sepertinya itu jauh dari pikirannya saat itu.
Marketing Usaha Risoles
Awalnya berbisnis sudah banyak aneka usaha unik di Bandung. Sebagai awalnya, Nabila mengaku di laman situs The Marketeers, dia percaya diri akan kualitas produknya dan rasanya tentu. Waktu pertama ia menjual di booth di Jalan Ambon depan SMPN 7 Bandung.
Marketing Usaha Risoles
Awalnya berbisnis sudah banyak aneka usaha unik di Bandung. Sebagai awalnya, Nabila mengaku di laman situs The Marketeers, dia percaya diri akan kualitas produknya dan rasanya tentu. Waktu pertama ia menjual di booth di Jalan Ambon depan SMPN 7 Bandung.
Guna memperluas konsumen, dia menjajal membuka di Kopma Unpad, Griya Rancabolang. Membuka booth itu butuh modal besar juga loh. Menurut Nabila saat itu ia tengah fokus pada membangun brand -nya.
Ada waktu 4 bulan sekali dia berpindah- pindah tempat. Di kampus, dia menaruh 80 buah dititipkan untuk dijualkan. Baginya membangun usaha itu tidak main- main. Dia memanfaatkan teman- teman satu kampus ke organisasi kampus. Mereka lantas menjadi pembeli risoles Nabila.
Ada waktu 4 bulan sekali dia berpindah- pindah tempat. Di kampus, dia menaruh 80 buah dititipkan untuk dijualkan. Baginya membangun usaha itu tidak main- main. Dia memanfaatkan teman- teman satu kampus ke organisasi kampus. Mereka lantas menjadi pembeli risoles Nabila.
Tak berhenti dirinya juga memberanikan diri menawarkan ke dosen, staf, dekan, bahkan rektor Unpad sudah menjadi pembeli risolesnya. Mulailah sejak itu ia juga mulai rajin membuka stand di aneka kegiatan. Mulai dari kegiatan UMKM seperti Halal Fair atau bazar kampus.
Dia juga menempel dikegiatan konser musik di kampusnya, seperti acara musik jazz dan ekspose. Pokoknya menjadi pengusaha baginya tak cuma modal uang tapi juga mental anti- malu. Nabila juga pandai membuat menu. Salah satunya yaitu risoles Smoked Beef.
Meski brand -nya saat itu tidak seterkenal menunya satu ini; ia tak menyerah. Dia pun lantas menitipkan dagangannya ke toko kue temannya. Intinya agar brand L'Risoles miliknya bisa ada dimana- mana.
Di segi sosial media dan internet, Nabila juga memanfaatkan berbagai situs, utamanya dia membuat fanspage L'Risoles dan Twitter bagi pemesanan online. Keperhatian akan kehidupan tuna karya di sekitar rumahnya, membawa mereka masuk ke bisnisnya. Tak mudah diakui oleh Nabila saat itu. Nilai- nila perusahaan sudah dibawanya sejak dini.
Nabila sendiri masih memiliki visi luas utamanya di tahun 2015. Baginya ada keinginan untuk menjadi oleh- oleh khas Bandung. Untuk itulah dirinya gencar mencari investor. Bagi dirinya, tidak ada passive income, semua harus dengan bekerja keras.
Nabila sendiri masih memiliki visi luas utamanya di tahun 2015. Baginya ada keinginan untuk menjadi oleh- oleh khas Bandung. Untuk itulah dirinya gencar mencari investor. Bagi dirinya, tidak ada passive income, semua harus dengan bekerja keras.
Jadi girls, kalau kamu melihat tulisan ini, mulailah kamu menjual dari apa yang kamu sukai.
"Saya juga sangat tidak setuju dengan bisnis passive income, bagi kita generasi muda haruslah bekerja keras, karena toh masih muda, masih cukup banyak semangat yang tersedia dan didukung oleh fisik yang kuat. Semangat generasi muda, hidupkan kembali perekonomian Indonesia dengan menjadi wirausaha muda. Sukses untuk kita, pengusaha muda Indonesia," best regards dari Aghnia Nabila.
"Saya juga sangat tidak setuju dengan bisnis passive income, bagi kita generasi muda haruslah bekerja keras, karena toh masih muda, masih cukup banyak semangat yang tersedia dan didukung oleh fisik yang kuat. Semangat generasi muda, hidupkan kembali perekonomian Indonesia dengan menjadi wirausaha muda. Sukses untuk kita, pengusaha muda Indonesia," best regards dari Aghnia Nabila.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Leave A Comment...